Apa itu Gas Rumah Kaca?
Gas rumah kaca merupakan sekumpulan gas di atmosfer yang dapat menyerap dan memantulkan radiasi Matahari yang tiba di Bumi. Beberapa gas rumah kaca (GRK) meliputi Uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metana (CH4) serta beberapa senyawa minor lainnya. Ketika radiasi Matahari mencapai Bumi, sebagian besar radiasi akan diserap oleh senyawa GRK, sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke angkasa, serta sebagian lagi akan sampai pada permukaan Bumi. Konsentrasi GRK akan mempengaruhi jumlah serapan panas yang diterima Bumi, memberikan efek warming yang biasa disebut sebagai efek rumah kaca. GRK membantu Bumi untuk mencapai temperatur yang lebih tepat, sehingga dapat membentuk cuaca dan iklim ideal.
Bagaimana konsentrasi GRK di Bumi?
Meskipun GRK adalah senyawa alami yang melindungi Bumi, ketidakseimbangan konsentrasi GRK dapat bergerak ke arah sebaliknya. Emisi GRK telah meningkat pesat sejak revolusi industri dimulai. Peningkatan ini secara dominan disebabkan oleh aktivitas manusia. Dalam rentang tahun 1990-2015, emisi GRK yang diakibatkan aktivitas manusia telah meningkat hingga 43%. Pada tahun 2021, senyawa CO2, NO2, dan CH4 mencapai rekor tertinggi. CO2 bertanggung jawab hingga 80% dari peningkatan efek rumah kaca yang terjadi (sejak 1990), CH4 memiliki daya rusak 25 kali lebih besar daripada CO2, sedangkan N2O yang turut meningkat juga memiliki dampak nyaris 300 kali lebih besar dibandingkan CO2. Peningkatan GRK ini telah mendorong pemanasan global yang menyebabkan temperatur permukaan Bumi meningkat. Efek jangka panjang yang dihasilkan dari global warmingn adalah terjadinya perubahan iklim. Gambar dibawah menujukkan bagaimana peningkatan konsentrasi CO2 mempengaruhi pemanasan global.
Bagaimana bentuk penanganan Perubahan Iklim yang dapat kita upayakan?
Mereduksi total GRK yang ada di atmosfer menjadi fokus dalam penanganan perubahan iklim. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim.
Hemat energi. Reduksi penggunaan energi merupakan cara efektif dalam mengurangi emisi GRK. Mematikan lampu ketika tidak digunakan, mengurangi kebutuhan pendingin/pemanas ruangan, menggunakan perangkat elektronik secukupnya dan berbagai usaha kecil lainnya.
Beralih ke energi baru terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil dan kendaraan bermotor telah mendorong peningkatan emisi. Oleh karena itu, beralih pada energi terbarukan seperti solar panel, energi angin, air dan lain-lain merupakan upaya yang efektif dan berkelanjutan.
Reduce-Reuse-Recycle.
Pola makan sehat. Beralih pada konsumsi nabati yang lebih sehat serta mengurangi konsumsi daging dapat membantu mereduksi emisi GRK, khususnya metana.
Mendukung kebijakan dan regulasi yang berkomitmen pada penanganan perubahan iklim.
dengan mengupayakan langkah-langkah tersebut, kita telah berkontribusi pada penanganan perubahan iklim untuk Bumi yang lebih baik lagi.
Referensi
Comments